Menurut pengertian sempitnya keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.(http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga)
Menurut saya keluarga tidak hanya yang memiliki hubungan darah. Karena, ketika kita harus meninggalkan keluarga sendiri di kampung halaman dan pindah ke suatu tempat. Maka di sana akan tercipta sebuah kelompok kecil dari lingkungan baru tersebut, lalu menciptakan suasana yang apabila telah terjalin bertahun-tahun akan seperti berada di lingkungan kampung halaman sendiri.
Pengalaman saya pribadi setelah berada di kota Bandung, keluarga kedua saya adalah teman-teman kelas yang saya miliki di perguruan tinggi tempat saya belajar saat ini.
Bersama kawan-kawan seperjuangan ini saya bisa mencurahkan segala yang memang saya ingin lakukan. Bersama mereka, bercanda sudah bukan hal yang akan menyakiti hati satu sama lain karena kami sedikit banyak sudah memahami karakter dari masing-masing orang di kelas. walau terkadang beradaptasi bagi keseluruhan mengerti sifat masing-masing setiap anggota kelas tidak sejalan dengan harapan.
Ketika berada di kampus, momen-momen selalu saja tercipta secara tidak disengaja. baik itu dari gurauan maupun berupa photo-photo "alay" seperti gambar yang ada di atas. Selain hal-hal konyol yang dilakukan di kampus, kami juga mengadakan tour kecil-kecilan. Seperti pergi ke rumah salah seorang teman dan disana kami bermain uno, masak-masak, makan bersama, seperti biasa tidak terlupakan ' saling meledek'. Karena menurut saya, di kelas saya itu semakin mengejek semakin erat hubungan kekeluargaannya.
Dari hal-hal kecil yang saya rasakan ketika berada diantara kawan-kawan seperjuangan itu, saya benar benar merasakan kehangatan seperti saya sedang berada diantara kumpulan kakak adik di kampung halaman saya sendiri. Sayangnya, mereka tidak selalu ada 24 jam di samping saya seperti ketika saya sedang berada di kampung halaman saya. Tetapi, saat saya benar-benar membutuhkan kehadiran mereka, mereka selalu menemani saya walau sebatas dunia maya.
Seperti saat ini, ketika di tempat saya membuat cerita ini saya sendirian, beberapa kawan saya tetap setia menemani melalui chat di salah satu aplikasi internet,
Saya merasa menjadi orang yang sangat beruntung karena saya dipertemukan dengan orang-orang yang berbeda karakter namun mampu bersatu menjadi sebuah keluarga baru walaupun dalam kasus ini hubungan keluarga yang terjalin bukan karena ikatan darah melainkan ikatan yang setiap detiknya terangkai dan saya berharap ikatan ini semakin lama semakin kuat sehingga walaupun sudah berpisah, saya dan kawan-kawan ini tetap menjadi satu keluarga yang tak terpisahkan oleh jarak dan waktu.
aamiin ...