![]() |
jalan tol di Jepang |
Jalan tol adalah suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain. Bukan hanya di negara maju, di beberapa daerah di Indonesia juga sudah memiliki fasilitas jalan tol. Kebayakan jalan tol ini di bangun di kota-kota besar, contohnya Ibu kota Jakarta.
Jalan tol di setiap negara tentunya memiliki peraturan lalu lintas yang berbeda. Disini saya akan sedikit membandingkan bagaimana keadaan jalan tol di tanah air tercinta, dengan keadaan jalan tol di negeri sakura.
1. Jalan tol yang seharusnya menjadi jalan bebas hambatan dari macetnya lalu lintas ibu kota, belum sesuai dengan sebutannya untuk daerah-daerah tertentu. Karena pengguna jalan tol di Indonesia diperkirakan lebih banyak di bandingkan negeri sakura yang mana jalan tol memang menjadi satu-satunya jalan alternatif bebas macet serta alternatif agar waktu yang di gunakan untuk mencapai suatu tempat menjadi singkat.
2. Jalan tol di negeri sakura ini ternyata memakai penyadap suara. Sehingga suara-suara yang di timbulkan dari kendaraan tidak akan menyakiti telinga baik bagi pengguna lain maupun pemilik kendaraan. Bukan hanya digunakan di jalan tol, tetapi penyadap suara juga di gunakan di setiap jalan di seluruh daerah di negeri matahari ini.
3. Bahayanya mengambil barang yang tak sengaja dijatuhkan dari kendaraan ketika di jalan tol oleh pengguna jalan, akan sangat dirasakan di negara kita ini. Kebiasaan para pengguna jalan di tanah air kita, yaitu selalu seenaknya menggunakan fasilitas tanpa mengindahkan peraturan yang ada. Padahal, peraturan lalu lintas diadakan demi menjaga keselamatan bersama. Di negeri yang memiliki 4 musim ini, jika pengguna kendaraan menjatuhkan benda berharga, ataupun hanya sebuah korek api, jika kita membutuhkannya, kita hanya tinggal menelpon ke bagian pengelola jalan ( kalau di Indonesia : jasa marga ), mengatakan dimana benta terjatuh, lalu memberi tahu dimana alamat kita, maka petugas akan mengantar barang tersebut ke tempat tinggal kita.
Negara maju selalu memperhatikan hal-hal kecil yang di negara kita, hal kecil tersebut bisa dikatakan tidak dilirik oleh sebagian besar warganya. Sehingga peraturan-peraturan besar yang diberlakukanpun bisa jadi hanya sekedar dilihat tetapi tidak dijalankan. Baik oleh masyarakat maupun para pembuat peraturan tersebut.
Jadi, kapankah tanah air tercinta kita ini mampu menyelaraskan diri, meskipun dari hal kecil yang sesungguhnya mampu membuat perubahan besar?
Itulah PR para penerus bangsa yang sudah seharusnya memikirkan bagaimana negara kita beberapa tahun mendatang.
1. Jalan tol yang seharusnya menjadi jalan bebas hambatan dari macetnya lalu lintas ibu kota, belum sesuai dengan sebutannya untuk daerah-daerah tertentu. Karena pengguna jalan tol di Indonesia diperkirakan lebih banyak di bandingkan negeri sakura yang mana jalan tol memang menjadi satu-satunya jalan alternatif bebas macet serta alternatif agar waktu yang di gunakan untuk mencapai suatu tempat menjadi singkat.
2. Jalan tol di negeri sakura ini ternyata memakai penyadap suara. Sehingga suara-suara yang di timbulkan dari kendaraan tidak akan menyakiti telinga baik bagi pengguna lain maupun pemilik kendaraan. Bukan hanya digunakan di jalan tol, tetapi penyadap suara juga di gunakan di setiap jalan di seluruh daerah di negeri matahari ini.
3. Bahayanya mengambil barang yang tak sengaja dijatuhkan dari kendaraan ketika di jalan tol oleh pengguna jalan, akan sangat dirasakan di negara kita ini. Kebiasaan para pengguna jalan di tanah air kita, yaitu selalu seenaknya menggunakan fasilitas tanpa mengindahkan peraturan yang ada. Padahal, peraturan lalu lintas diadakan demi menjaga keselamatan bersama. Di negeri yang memiliki 4 musim ini, jika pengguna kendaraan menjatuhkan benda berharga, ataupun hanya sebuah korek api, jika kita membutuhkannya, kita hanya tinggal menelpon ke bagian pengelola jalan ( kalau di Indonesia : jasa marga ), mengatakan dimana benta terjatuh, lalu memberi tahu dimana alamat kita, maka petugas akan mengantar barang tersebut ke tempat tinggal kita.
Negara maju selalu memperhatikan hal-hal kecil yang di negara kita, hal kecil tersebut bisa dikatakan tidak dilirik oleh sebagian besar warganya. Sehingga peraturan-peraturan besar yang diberlakukanpun bisa jadi hanya sekedar dilihat tetapi tidak dijalankan. Baik oleh masyarakat maupun para pembuat peraturan tersebut.
Jadi, kapankah tanah air tercinta kita ini mampu menyelaraskan diri, meskipun dari hal kecil yang sesungguhnya mampu membuat perubahan besar?
Itulah PR para penerus bangsa yang sudah seharusnya memikirkan bagaimana negara kita beberapa tahun mendatang.